Jumat, 28 Juni 2013

Menggambar Teknik


A. Fungsi Gambar Teknik
1. Gambar Sebagai Bahasa Teknik
    Gambar memilki peran penting alat komunikasi untuk terwujudnya suatu produk/mesin
    atau benda teknik lainnya. Dengan kata lain gambar teknik merupakan alat komunikasi
    orang teknik, atau merupakan bahasa orang-orang teknik.
2. Gambar Sebagai Bahan Informasi Teknik.
    Dalam pembuatan suatu produk diperlukan suatu informasi teknik yg harus disampaikan
    baik itu dari pemesanan(konsumen) ke juru gambar maupun dari juru gambar ke operator
    mesin dan perakitan yg berupa gambar. Oleh karena itu gambar teknik berfungsi sebagai
    bahan informasi teknik.

3. Gambar Sebagai Gagasan Dan Pengembangan.
    Bila kita mempunyai suatu gagasan/ide teknik abstrak yg melintas di hati kita, misalnya
    membuat suatu mesin dengan energi matahari atau mesin dengan bahan bakar air.
    Gagasan/ide-ide tersebut perlu kita ungkapkan dalam bentuk gambar.

B. STANDARDISASI
1. Pengertian dan Fungsi Standar
    Standardisasi merupakan peraturan yang mengandung petunjuk dan larangan dalam memproduksi suatu
    produk agar dipatuhi sehingga menghasilkan produk yang sama/saling terkait.
    Orang - orang yg terkait dalam bidang gambar teknik mesin antara lain pembuat gambar, operator
    mesin, baik dalam industri dan pelajar yang sedang belajar memerlukan suatu standardisasi agar tidak
    terjadi kesalahpahaman dalam memproduksi suatu produk. Sehinnga suatu gambar yang dibuat di buat
    orang lain atau bahkan di luar negeri dapat kita mengerti karena masih dalam satu ikatan Standardisasi.
    Umumnya negara-negara di dunia sudah dan tergabung dalam standardisasi internasional (ISO) termasuk
    Indonesia.
    Fungsi standardisasi gambar teknik secara umum ialah :
    1. Memudahkan komunikasi teknis antara perancang/pembuat gambar dengan pengguna gambar.
    2. Memberikan kepastian kepada kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-
        aturan gambar menurut standar.
    3. Menyeragamkan aturan-aturan agar menjadi lebih sederhana sehingga menjadi solusi umum.
    4. Memudahkan kerjasama antar perusahan/industri dalam suatu wilayah dan antar negara.
    5. Menjadi pedoman bagi negara-negara yang belum menggunakan standardisasi secara internasional

2. Macam - macam Standardisasi
    1. JIS (Japanese Industrial Standart)
    2. NNI (Nederland NormaIisatie Institut)
    3. DIN (Deutsche Industrie Normen)
    4. ANSI (American National Standart Institute)
    5. ISO (International Organization for Standarization
    6. SNI (Standar Nasional Indonesia)


C. ALAT -ALAT GAMBAR
1. Kertas Gambar
    Kertas gambar yang umumnya dipakai dalam menggambar teknik ialah kertas gambar seri A yaitu :
    A4, A3, A2 hingga yang terbesar A0.
    Kertas gambar tersebur memiliki ukuran-ukuran yang berbeda antara satu dan lainnya.
 
    Berikut merupakan standar ukuran kertas ISO seri A :

      

      Cara menentukan ukuran kertas gambar :
       Ukuran kertas gambar di mulai dari dasar ukuran kertas yang paling besar sebagai patokan yaitu
       A0 yang memilki luas 1m2 atau 1000.000mm2, dimana perbadingan luasnya adalah :
 
      Sehingga di dapatlah ukuran standar A0 (1189 x 841), kemudian untuk mendapatkan ukuran kertas
      lainnya tinggal membagi dua ukuran panjang dari ukuran sebelumnya.
      Berikut pembagiannya :
     


2. Etiket dan Garis tepi.
    Etiket merupakan kepala gambar yang berisikan informasi tentang gambar baik itu nama/judul
    gambar, skala, proyeksi, ukuran gambar, tanggal, bahan, nama pembuat dan pemeriksa, dsb
    
   Garis tepi merupakan batas daerah gambar yang mana gambar tidak boleh melewati garis tepi.
   Tiap tiap kertas gambar memilki batas garis tepi yang berbeda-beda.


  

3. Pensil
    Pensil yang digunakan dalam menggambar teknik umumnya terdiri atas pensil biasa dan pensil mekanittk
    Setiap pensil memiliki tingkat kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak sampai yang keras.
 
     Berikut tingkat kekerasan sebuah pensil :
     Keterangan :
      H     = Hard (Keras) semakin besar angkanya maka pensil semakin keras
      B     = Bold (Hitam) semakin besar angkanya maka pensil semakin hitam
      HB  = Hard Black (Setengah Hitam)
      F     = Firm (Tetap, digunakan untuk menulis tampa skala)

    Pada gambar di bawah dapat dilihat perbedaan warna tiap pensil.

4. Pena Gambar
    Pena gambar biasa digunakan untuk menggambar pada kertas gambar kalkir
    pena ini memiliki ketebalan mulai dari 0.1mm 0.2, 0.3, 0.4 dsb
 

5. Penggaris
6. Jangka Sorong
7. Meja gambar

D. Macam - macam Garis dan Penggunaanya.   








   

Menggambar Teknik


A. Fungsi Gambar Teknik
1. Gambar Sebagai Bahasa Teknik
    Gambar memilki peran penting alat komunikasi untuk terwujudnya suatu produk/mesin
    atau benda teknik lainnya. Dengan kata lain gambar teknik merupakan alat komunikasi
    orang teknik, atau merupakan bahasa orang-orang teknik.
2. Gambar Sebagai Bahan Informasi Teknik.
    Dalam pembuatan suatu produk diperlukan suatu informasi teknik yg harus disampaikan
    baik itu dari pemesanan(konsumen) ke juru gambar maupun dari juru gambar ke operator
    mesin dan perakitan yg berupa gambar. Oleh karena itu gambar teknik berfungsi sebagai
    bahan informasi teknik.

Kamis, 27 Juni 2013

Proses Fabrikasi Besi Dan Baja

Fabrikasi Baja dan Besi
Baja dan besi merupakan logam yang paling banyak di gunakan dalam kehidupa manusia
baik dalam bidang kontruksi, indstri maupun rumah tangga. Baja dan besi diperoleh dari
dari bijih-bijih besi hasil pertambangan bawah tanah yang diproses di dapur tinggi 
menghasilkan besi kasar (pig iron), kemudian (besi kasar + bahan tambah) ini diproses
kembali pada dapur-dapur baja dan besi untuk menghasilkan berbagai jenis/kelas/golongan
baja dan besi.

1. Fabrikasi Besi Kasar
Besi kasar (pig iron) merupakan bahan utama dalam memproduksi baja dan besi yang biasa
kita jumpai dan gunakan dalam berbagai kebutuhan kehidupan manusia, besi kasar ini merupakan
pemurnian tingkat pertama dari bijih besi dengan kandungan besi 92-95 % dan 3 - 4% karbon.
Besi kasar ini pada umumnya belum bisa kita gunakan karena sifatnya yang getas/rapuh sehingga
perlu diproses lagi pada daput-dapur lainnya.

Adapun jenis-jenis bijih besi yang di proses menjadi besi kasar ialah ;
A. Oksid Besi

     Bijih besi yang bersenyawa dengan zat kimia..
 1. Hematit/ di sebut juga Batu Besi Merah (Fe2 O3)
     Mengandung sikitar 50 % kadar besi (Fe)
 2. Limonit/ di sebut juga Batu Besi Coklat (2Fe203 + 3H20)
     Mengandung sekitar 40 % kadar besi
 2. Magnetit(Fe3 04) mengandung sekitar 60% kadar besi
     Mengandung sekitar 60 % kadar besi
 4. Siderit/Kalsit (Fe C03)
     Mengandung sekitar 40% kadar besi
B. Besi Karbonat
     Biji besi yang bersenyawa dengan karbon

Kemudian bijih-biji besih ini dikumpulkan untuk di proses menjadi besi kasar, proses ini terdiri
dari beberapa proses yaitu :
     

A. Pengolahan Pendahuluan
1. Mencuci besi asal
    Proses pembersihan bijih-bijih besi dari kotoran yang menempel seperti tanah, pasir dan
    batuan sebagainya. Proses ini dilakukan pada sebuah konveyer/sabuk berjalan dengan
    arah melawan arus air.
2. Pemecah bijih besi
    Biji besi tadi dipecah pada suatu mesin khusus agar bijih besi menjadi kepingan-kepingan
    yang kecil dan relatif sama.
3. Pesawat pemisah bijih besi
    Proses ini merupakan pemisahan antara biji besi yang mengandung kadar Fe tinggi dan
    kadar Fe rendah. Dimana bijih besi dilewatkan pada sebuah roda magnet sehingga bijih
    besi dengan kadar Fe tinggi akan lengket dan bijih besi dengan kadar Fe rendah akan terlewat
4. Dapur Pemanggang
    Tujuan proses ini ialah memanaskan bijih besi agar kandungan air dan gas pada bijih besi
     hilang karena dapat menyebabkan sifat rapuh pada besi.

         
<<< Bijih besi hasil pengolahan pendahuluan.
        Hasilnya bijih besi menjadi ukuran - ukuran
        yg relatif kecil.
                                                         








B. Dapur Tinggi (Blast Furnace)
Pada proses dapur tinggi  bijh besi + bahan tambah (arang, kokas) akan diproses secara bersamaan
yaitu dimasak/dilelehkan  pada dapur tinggi kemudian dituang/di cetak yang nantinya menghasilkan
besi kasar (pig iron) dalam bentuk batangan atau ingot.

Hasil Dapur Tinggi
1. Besi Kasar
Merupakan produk utama dapur tinggi yang nantinya akan di proses menjadi besi dan baja
yang berasal dari reaksi reduksi bijih besi dengan komposisi rata-rata :
 -Karbon (C) 3.8 %
 -Mangan (Mn) 0.9 %
 -Phospor (P) 0.9 %
 -Belerang (S) 0.025 %
 -Silikon (Si) 0.12 %
Kemudian besi kasar ini dapat dikelompokkan menjadi dua :
- Besi kasar putih (2.3 - 3.5 % C)
   Bersifat getas dan rapuh, kandungan Mangan(Mn) masih terlalu tinggi dan sulit untuk ditempa.
- Besi kasar kelabu  (> 3.5 % C)
   Bersifat agak mudah dituang, kandungan sedikit Mangan(Mn) dan silikon(Si) yang tinggi.
 Besi kasar kelabu ini dogolongkan lagi atas dua yaitu :
- Besi kasar kelabu (0.5 - 1 % Si)
- Besi kasar kelabu tua (1 - 3 % Si)

2. Terak
Terak (kotoran) merupakan produk sampingan dari dapur tinggi yang dimanfaatkan menjadi
bahan pupuk dan bahan untuk aspal. Umumnya terak mengandung komposisi ;
-Silika 33 - 42 %                 -Ferro Oksida 0.3 - 2
-Alumina 10 - 16 %             -Mangan Oksida 0.2 - 1.5 %
-Kapur 36 - 45 %               -Belerang 1 - 3 %
 -Magnesia 3 - 12 %
     
3. Gas Dapur Tinggi
Gas disini ialah gas panas hasil pembakaran pada dapur tinggi yang dapat digunakan kembali
karena gas hasil pembakaran yg keluar dapat dimasukkan kembali pada dapur tinggi sehingga
menghemat biaya.


2.Fabrikasi Baja dan Besi Untuk menghasilkan baja dan besi maka besi kasar dari dapur tinggi tadi akan di proses kembali
pada dapur - dapur baja antara lain yaitu :

1. Dapur Bessemer / Conventer Bessemer
Ditemukan oleh orang Inggris Sir Henry Bessemer dapur ini terdiri dari satu tabung yang berbentuk
bulat lonjong dan menghadap ke samping.

 

2. Conventer Thomas
Ditemukan oleh Thomas, dapur ini hampir sama dengan dapur Bessemer hanya saja proses Thomas
phospor terbakar setelah zat arangnya terbakar.

3. Dapur Siemens Martin
Ditemukan oleh Siemens Martin pada tahun 1865, dapur ini terdiri atas tungku untuk bahan  yang
dicairkan dan biasanya  menggunakan empat ruangan sebagai pemanas gas dan udara. Pada proses ini
digunakan muatan besi bekas dicampur dengan besi kasar.
                              
4. Dapur Listrik
Menggunakan temperatur tinggi dari busur cahaya elektrode dan induksi listrik dengan sumber
tenaga listik untuk melelehkan besi kasar.


Kemudian dari dapur-dapur baja dan besi tadi dihasilkan lah berbagai jenis/golongan dan kelas
baja dan besi yaitu :

A. Baja 0.1 - 2.1 % Karbon (C)  wikipedia.org/Baja‎
     Baja dapat di kelompokkan atas beberapa yaitu :
1. Menurut komposisi kimianya.
a. Baja Karbon (Carbon Steel)
    -Baja karbon rendah (Low carbon stell) 0.05 - 0.30 % C
    -Baja karbon menengah (Medium carbon stell) 0.30 - 0.60 % C
    -Baja karbon tinggi (High carbon stell)
b. Baja Paduan (Alloy Steel)
     -Low alloy steel, jika paduannya < 2.5 %
     -Medium alloy steel, jika paduannya 2.5 - 10 %
     -High alloy steel, jika paduannya > 10 %
     Kemudian baja paduan juga dibagi atas :
    -Baja paduan khusus (Special alloy steel)
    -High Speed Steel (HSS)
     Baja paduan sifat khusus.
    -Baja tahan karat (Stainless Steel)
    -High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
    -Baja perkakas (Tools Steel)
 
2. Menurut penggunaanya :
a. Baja Kontruksi (Structural Steel) < 0.7 % C
b. Baja Perkakas (Tool Steel) > 0.7 % C

3. Berdasarkan strukturalnya :
1. Baja Pearlit
2. Baja Martensit
3. Baja Austenit


B. Besi Tuang (Cast Iron) > 2.1 % C1. Besi Cor Kelabu
2. Besi Cor Putih
3. Besi Cor Mampu Tempa

4. Besi Cor Nodular/
5. Dll


Berikut gambaran singkat proses dapur tinggi tadi :
     




 
 





Proses Fabrikasi Besi Dan Baja

Fabrikasi Baja dan Besi
Baja dan besi merupakan logam yang paling banyak di gunakan dalam kehidupa manusia
baik dalam bidang kontruksi, indstri maupun rumah tangga. Baja dan besi diperoleh dari
dari bijih-bijih besi hasil pertambangan bawah tanah yang diproses di dapur tinggi 
menghasilkan besi kasar (pig iron), kemudian (besi kasar + bahan tambah) ini diproses
kembali pada dapur-dapur baja dan besi untuk menghasilkan berbagai jenis/kelas/golongan
baja dan besi.

1. Fabrikasi Besi Kasar
Besi kasar (pig iron) merupakan bahan utama dalam memproduksi baja dan besi yang biasa
kita jumpai dan gunakan dalam berbagai kebutuhan kehidupan manusia, besi kasar ini merupakan
pemurnian tingkat pertama dari bijih besi dengan kandungan besi 92-95 % dan 3 - 4% karbon.
Besi kasar ini pada umumnya belum bisa kita gunakan karena sifatnya yang getas/rapuh sehingga
perlu diproses lagi pada daput-dapur lainnya.

Adapun jenis-jenis bijih besi yang di proses menjadi besi kasar ialah ;
A. Oksid Besi